Doa Ketika Melihat Mayit
Dapatkan pahala berdakwah dan gratis buku Rahasia Rezeki Berlimpah, klik di sini untuk detailnya
Siapa diri kita yang ingin untuk menjemput kematian? Tentunya mayoritas dari kita tidak ingin atau tidak siap penyebab kematian menjemput kata kematian pun bisa jadi sudah merupakan sebuah hal yang mengerikan bagi kebanyakan dari kita. Akan tetapi yang jadi masalah adalah mau tidak mau nanti kita akan mengalami yang namanya kematian itu. Setidak-tidaknya mau tidak mau kita pasti akan menemui hasil di mana orang-orang di sekitar kita akan menemui kematian lebih dahulu dari kita. Buktinya kemungkinan besar saat Anda membaca artikel ini anda sudah pernah mendengar seseorang yang anda kenal atau seseorang di sekitar Anda yang dicabut nyawanya oleh Allah ta’ala, terbujur menjadi jenazah, setelah sebelumnya berada bertahun-tahun berjalan diatas tanah.
Sebagai seorang muslim saat kita menghadapi situasi seperti itu ada hal-hal yang disunnahkan untuk kita lakukan terhadap mayat atau jenazah. Di antara yang perlu dilakukan dan diserahkan oleh Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam terkait hal tersebut adalah melakukan Talqin sebelum dirinya wafat, memejamkan matanya Setelah dia wafat, membersihkan badannya dan memandikannya, menshalatkan, membawanya ke kuburan, dan menguburkannya. Dan di antara rangkaian hal-hal tersebut ada doa-doa yang diajarkan di dalam Islam untuk kita bacakan bagi sang jenazah.
Bagaimana cara kita mendoakan jenazah? Ada beberapa hal yang kita bisa lakukan jika kita mengalami atau menemui sebagaimana yang dicontohkan oleh Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam yakni sebagai berikut:
Do’a Untuk Mayyit Bagi Orang Yang Datang
Bagi orang yang datang berkunjung bertakziah disunahkan untuk membaca doa agar Allah mengampuni dosa sang mayit, juga meninggikan derajat sang mayit, juga agar Allah menjaga keturunannya agar termasuk orang-orang yang selamat. Setelah itu juga disunnahkan mendoakan sang mayit agar dirinya dan diri orang yang berdoa, serta agar Allah melapangkan kuburnya dan memberikan cahaya di dalam kuburnya. Adapun doanya adalah sebagaimana berikut:
Dari Ummu Salamah Radhiyallahu anhu, ia berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mendatangi Abu Salamah yang telah menghembuskan nafasnya yang terakhir dengan kedua mata terbelalak, kemudian beliau memejamkan kedua mata Abu Salamah dan berkata, ‘Sesungguhnya bila ruh telah dicabut, maka ia diikuti oleh pandangan mata.’ Tiba-tiba terdengar kegaduhan dari sebagian keluarga Abu Salamah, maka beliau pun bersabda, ‘Janganlah kalian berdo’a atas diri kalian kecuali dengan kebaikan, karena sesungguhnya Malaikat mengamini apa yang kalian ucapkan.’ Kemudian beliau mendo’akan Abu Salamah seraya berkata:
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ ِلأَبِي سَلَمَةَ, وَارْفَعْ دَرَجَتَهُ فِي الْمَهْدِيِّيْنَ, وَاخْلُفْ فِيْ عَقِبِهِ فِي الْغَابِرِيْنَ, وَاغْفِرْلَناَ وَلَهُ يَارَبَّ الْعَالَمِيْنَ, وَافْسَحْ لَهُ فِيْ قَبْرِهِ, وَنَوِّرْ لَهُ فِيْهِ.
‘Ya Allah, ampunilah dosa dan kesalahan Abu Salamah, tinggikanlah derajatnya di kalangan orang-orang yang diberi petunjuk, dan jagalah keturunan sesudahnya agar termasuk dalam orang-orang yang selamat. Ampunilah kami dan ia, lapangkanlah kuburnya serta berilah cahaya di dalamnya.’”
Shahih: [Ahkaamul Janaa-iz (no. 12)], Shahiih Muslim (II/634, no. 920), Sunan Abi Dawud (‘Aunul Ma’buud VIII/387, no. 3102), tanpa ada kalimat: “Se-sungguhnya ruh.”
Sumber: almanhaj
Di atas Nabi ucapkan saat beliau berkunjung Abu Salamah yang baru saja meninggal, maka beliau mainkan ampun kepada Allah dengan menyebut nama Abu Salamah. Adapun jika kita mendoakan saudara kita yang bisa jadi namanya bukan Abu Salamah, maka kita ganti doa tersebut bagian nama Abu Salamah menjadi nama saudara atau saudari kita yang wafat.
Do’a Ketika Melihat Mayit Bagi Keluarga
Adapun bagi keluarga yang ditimpa musibah disunahkan untuk membaca doa agar diberikan pahala dalam badan yang menerima musibah yang Allah takdirkan tersebut. Dan boleh juga permintaan kepada Allah agar digantikan dengan yang lebih baik dari orang yang telah meninggalkan kita tersebut. Sebagaimana diriwayatkan dalam sebuah hadis dari Ummu Salamah, beliau berdoa:
اَللَّهُمَّ أْجُرْنِي فِي مُصِيْبَتِي وَاخْلُفْ لِي خَيْرًا مِنْهَا
ALLAHUMMA’JURNII FII MUSHIIBATII, WAKHLUFLII KHAIRAN MINHAA
“Ya Allah, anugerahkanlah pahala atas kesabaranku menghadapi musibah dan berikanlah aku pengganti yang lebih baik darinya.”
Sumber: almanhaj
Disunnahkan juga bagi orang yang tertimpa musibah secara umum, termasuk kematian yang merupakan sebuah musibah yang besar dan berat, agar mengucapkan doa istirja atau ucapan innalillahiwainnailaihirojiun. Sebagaimana Allah firmankan di dalam al-quran:
الذين اذا اصابتهم مصيبة قالوا انا لله وانا اليه راجعون
(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun” (Sesungguhnya kami adalah kepunyaan Allah dan kepada Allah jugalah kami kembali). (Al-Baqarah 2:156)
Dengan mengucapkan innalillahi wa inna ilaihi rojiun berarti kita mengakui bahwa kita hadapi yang kita rasakan adalah semata-mata ujian dari Allah subhanahu wa ta’ala dan bahwa kita berasal dari Allah serta akan kembali kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Kalimat ini mengandung pengertian tauhid yang besar, kepasrahan diri, ketundukan kepada Allah ta’ala dan insya Allah kalimat ini besar ganjarannya di sisi Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Wallahu a’lam.
Dapatkan pahala berdakwah dan gratis buku Rahasia Rezeki Berlimpah, klik di sini untuk detailnya