Doa Setelah Shalat Wajib (Shalat Fardhu)

Dapatkan pahala berdakwah dan gratis buku Rahasia Rezeki Berlimpah, klik di sini untuk detailnya

Setiap ummat Islam wajib melakukan shalat sebanyak lima (5) waktu dalam sehari. Ibadah yang Alla syari’atkan langsung kepada Nabi Muhammad Shallallahi ‘Alaihi wa Sallam semasa Isra’ dan Mi’raj ini memang menjadi pembeda yang utama antara muslim yang baik keislamannya dengan muslim yang tidak baik keislamannya. Juga menjadi pembeda mana orang yang beriman dan mana yg munafik, fasik dan mana yg kafir.

Ibadah shalat sangatlah sederhana, hanya terdiri atas beberapa gerakan mudah, beberapa bacaan ringan, lalu selesai. Manfaat untuk hati sangat besar, menjadikan hati tenang dan dekat pada Allah. Manfaat pada kesehatan pun demikian. Untuk manfaat bagi kehidupan di akhirat, tidak perlu ditanyakan lagi. Masih belum puas dengan shalat semata? Ternyata ibadah yang mulia ini memiliki tambahan ibadah pengiring lainnya yang bisa Anda amalkan, yakni berbagai do’a yang dilakukan setelah shalat wajib, berupa berbagai macam do’a dan dzikir.

Doa-doa Setelah Shalat Wajib (Shalat Fardhu)

Do’a dan dzikir yang bisa diucapkan pertama kali setelah seorang muslim selesai menjalankan shalat adalah sebuah do’a yang mudah, yakni meminta ampun kepada Allah sebanyak tiga (3) kali / beristighfar, lalu mengucapkan do’a:

اللَّهُمَ أَنْتَ السَّلَامُ وَمِنْكَ السَّلَامُ تَبَارَكْتَ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ

ALLAHUMMA ANTAS-SALAAM WA MINKAS-SALAAM, TABAARAKTA YAA DZAL JALAALI WAL IKRAAM

“Ya Allah, Engkau Mahasejahtera, dan dari-Mu kesejahteraan. Mahaberkah Engkau, wahai Rabb pemilik keagungan dan kemuliaan.” (Sahih; H.R. Muslim, no. 591)

Sumber: konsultasisyariah

Ini adalah do’a yang pertama kali dilakukan seorang muslim selesai melakukan dua salam ke kanan dan ke kiri. Do’a ini, memohon ampun setelah melakukan kebaikan menunjukkan bahwa kita menyadari bahwa shalat kita penuh dengan kekurangan sehingga perlu ampunan dari Allah yang Maha Mulia, sekaligus memohon agar Dia berkenan menerima ibadah kita dengan segala kekurangan dan kesalahannya.

Setelah itu, disunnahkan untuk membaca do’a yang berikutnya yakni:

لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ اللَّهُمَّ لَا مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ وَلَا مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ وَلَا يَنْفَعُ ذَا الْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ

LAA ILAAHA ILLALLAH, WAHDAHU LAA SYARIIKALAHU, LAHUL MULKU WA LAHUL HAMDU WA HUWA ‘ALAA KULLI SYAIIN QADIIR. ALLAHUMMA LAA MANI’A LIMAA A’THAITA, WA LAA MU’THIYA LI MAA MANA’TA WA LAA YANFA’U DZAL JADDI MINKAL JADDA.

“Tidak ada sembahan yang berhak disembah melainkan Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya segala kerajaan dan pujian. Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Ya Allah, tidak ada yang mampu mencegah sesuatu yang telah Engkau berikan dan tidak ada yang mampu memberi sesuatu yang Engkau cegah. Tidak bermanfaat kekayaan dan kemuliaan itu bagi pemiliknya untuk (menebus) siksaan-Mu.” (Sahih; H.R. Bukhari, no. 6862; Muslim, no. 593; An-Nasa’i, no. 1341)

Sumber: konsultasisyariah

Setelah kita meminta ampun pada Allah akan berbagai cacat dalam ibadah shalat yang baru kita lalukan, kita berdo’a memuji Allah dengan berbagai pujian yang indah, yang menyatakan bahwa hanya Dia yang kita sembah, tanpa sekutu sedikit pun. Kita nyatakan juga bahwa segala kekuasaan dan pujian hanya milik-Nya. Kita nyatakan juga bahwa semua kebaikan adalah pemberian Allah, Dia berikan dan Dia tahan sebagaimana yang dia kehendaki, dan bahwa semua tidak bermanfaat bagi orang yang diamanahi menerimanya (tidak dapat menebus dirinya) sama sekali jika tidak Allah kehendaki. Do’a yang sangat indah.

Setelah itu, bisa dilanjutkan dengan membaca tasbih sebanyak 33x, tahmid 33x, takbir 33x, lalu dilengkapi dengan ucapan tahlil yang lengkap sebanyak 1x sehingga menjadi genap 100x dzikir, berdasarkan hadits berikut:

مَنْ سَبَّحَ اللَّهَ فِي دُبُرِ كُلِّ صَلَاةٍ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ وَحَمِدَ اللَّهَ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ وَكَبَّرَ اللَّهَ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ فَتْلِكَ تِسْعَةٌ وَتِسْعُونَ وَقَالَ تَمَامَ الْمِائَةِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ غُفِرَتْ خَطَايَاهُ وَإِنْ كَانَتْ مِثْلَ زَبَدِ الْبَحْرِ

“Barang siapa yang bertasbih, bertahmid, dan bertakbir sebanyak 33 kali setelah melaksanakan shalat fardhu sehingga berjumlah 99 kemudian menggenapkannya untuk yang keseratus dengan ucapan “لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ” , maka kesalahannya akan diampuni meskipun sebanyak buih di lautan.” [Shahih; H.R. Muslim, no. 597]

Sumber: konsultasisyariah

Jika Anda tidak mampu untuk membacanya sebanyak 33x, bisa membaca masing-masing sebanyak 10x saja, berdasarkan beberapa riwayat shahih yang lainnya.

Setelahnya, Anda bisa meneruskan dzikir dengan membaca ayat kursi (Surat al-Baqarah ayat 255), surat al-Ikhlas, lalu surat al-Falaq dan surat an-Naas. Yang dua terakhir biasa disebut juga sebagai dua do’a perlindungan (mu’awwidzatain) bagi seorang muslim. Ini berdasar hadits shahih:

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ قَرَأَ آيَةَ الْكُرْسِي دُبُرَ كُلِّ صَلاَةٍ مَكْتُوْبَةٍ لَمْ يَمْنَعْهُ مِنْ دُخُوْلِ الْجَنَّةِ إِلاَّ أَنْ يَمُوْتَ

“Barang siapa yang membaca Ayat Kursi setiap selesai menunaikan shalat fardhu (wajib), maka tidak ada yang menghalanginya masuk surga selain kematian.” (Sahih; H.R. Ath-Thabrani dalam Al-Mu’jamul Kabir, no. 7532, Al-Jami’ush Shaghir wa Ziyadatuhu, no. 11410)

Uqbah bin Amir radhiallahu ‘anhu berkata,

أَمَرَنِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ أَقْرَأَ بِالْمُعَوِّذَاتِ دُبُرَ كُلِّ صَلَاةٍ

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkanku agar membaca surat Al-Mu’awwidzat (Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas) setiap selesai menunaikan shalat.” (Sahih; H.R. Abu Daud, no. 1523; Shahih Sunan Abi Daud, no. 1348)

Sumber: konsultasisyariah

Tambahan Do’a dan Dzikir Setelah Shalat Subuh

Jika Anda mengerjakan shalat subuh, bisa ditambahkan dengan do’a berikut yang biasa dibaca oleh Nabi setelah shalat subuh:

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً
Allahumma inni as-aluka ‘ilman naafi’a, wa rizqon thoyyiba, wa ‘amalan mutaqobbala

“Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat (bagi diriku dan orang lain), rizki yang halal dan amal yang diterima (di sisi-Mu dan mendapatkan ganjaran yang baik).” (Dibaca setelah salam dari shalat Shubuh)[9]

Sumber: rumaysho

Jika Anda sedang berada di waktu pagi dan sore, akan lebih fadhal jika diteruskan dengan membaca do’a dan dzikir pagi-petang.

Dapatkan pahala berdakwah dan gratis buku Rahasia Rezeki Berlimpah, klik di sini untuk detailnya