Bacaan Doa Setelah Shalat Dhuha: Arab, Latin, Terjemah

Dapatkan pahala berdakwah dan gratis buku Rahasia Rezeki Berlimpah, klik di sini untuk detailnya

Sudah diketahui oleh kita bahwa di antara shalat-shalat ada yang wajib dan ada yang sunnah, dan di antara yang sunnah-sunnah tersebut ada beberapa yang memiliki keistimewaan berbeda dibandingkan dengan shalat-shalat sunnah yang lainnya. Shalat dhuha misalnya, shalat yang satu ini disebutkan oleh Nabi sebagai sebuah ibadah yang dapat menutupi kewajiban melakukan sedekah untuk 360 persendian di setiap harinya. Haditsnya telah kami hadirkan pada artikel sebelumnya.

Di Indonesia, shalat dhuha mendapatkan perhatian yang istimewa. Banyak orang yang gemar untuk melakukan ibadah yang satu ini. Nah, di negeri kita juga dikenal sesuatu yang diistilahkan sebagai do’a shalat dhuha, adapun lafadznya sebagai berikut:

اَللهُمَّ اِنَّ الضُّحَآءَ ضُحَاءُكَ، وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ، وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ، وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ، وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ، وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ. اَللهُمَّ اِنْ كَانَ رِزْقِى فِى السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُ وَاِنْ كَانَ فِى اْلاَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَاِنْ كَانَ مُعَسَّرًا فَيَسِّرْهُ وَاِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَاِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِىْ مَآاَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ

ALLAHUMMA INNADH DHUHA-A DHUHA-UKA, WAL BAHAA-A BAHAA-UKA, WAL JAMAALA JAMAALUKA, WAL QUWWATA QUWWATUKA, WAL QUDRATA QUDRATUKA, WAL ISHMATA ISHMATUKA. ALLAHUMA INKAANA RIZQI FIS SAMMA-I FA ANZILHU, WA INKAANA FIL ARDHI FA-AKHRIJHU, WA INKAANA MU’ASARAN FAYASSIRHU, WAINKAANA HARAAMAN FATHAHHIRHU, WA INKAANA BA’IDAN FA QARIBHU, BIHAQQIDUHAA-IKA WA BAHAAIKA, WA JAMAALIKA WA QUWWATIKA WA QUDRATIKA, AATINI MAA ATAITA ‘IBADIKASH SHALIHIN.

“Wahai Tuhanku, sesungguhnya waktu dhuha adalah waktu dhuha-Mu, keagungan adalah keagunan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, penjagaan adalah penjagaan-Mu, Wahai Tuhanku, apabila rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah, apabila berada di dalam bumi maka keluarkanlah, apabila sukar mudahkanlah, apabila haram sucikanlah, apabila jauh dekatkanlah dengan kebenaran dhuha-Mu, kekuasaan-Mu (Wahai Tuhanku), datangkanlah padaku apa yang Engkau datangkan kepada hamba-hambaMu yang soleh”.

Kira-kira demikian di atas redaksinya, dan biasanya diperintahkan untuk dibaca setelah shalat dhuha. Yang jadi pertanyaan, benarkah do’a shalat dhuha tersebut di atas? Mari kita teliti.

Makna dan Kritik Do’a Setelah Shalat Dhuha

Secara makna, do’a setelah shalat dhuha di atas sangat bagus sekali. Do’a tersebut pertama-tama menyatakan bahwa waktu dhuha adalah milik Allah, keagungan adalah milik Allah, keindahan, kekuatan dan penjagaan adalah milik Allah. Ini adalah kalimat yang berisi penegasan akan tauhid rububiyyah.

Selanjutnya, di dalam do’a disebutkan beberapa hajat kita, yakni meminta akan kemudahan dalam urusan rezeki, agar rezeki yang jauh menjadi dekat, yang susah menjadi mudah, agar diberikan dari jalur yang halal, dan seterusnya. Lalu, diakhiri dengan pernyataan dan permintaan untuk mendapat apa yang didapatkan oleh para hamba yang shalih. Ini adalah do’a yang indah. Maka, secara makna tidak ada masalah.

Akan tetapi jika ditilik dari sisi fiqih, maka do’a ini menjadi bermasalah. Kenapa? Jawabnya karena sejauh yg kami dapatkan, do’a ini tidak pernah dicontohkan oleh Nabi untuk dibaca setelah shalat dhuha, sedangkan mengkhususkan ibadah tertentu di waktu tertentu dan dengan cara tertentu butuh akan dalil. Dan karena tidak ada dalil yang shahih yang mendasarinya, kami khawatir membiasakan melaksanakan do’a/dzikir tersebut di atas terjatuh ke dalam bid’ah.

Maka kami sarankan do’a tersebut tidak dibaca rutin. Berdo’alah dengan bahasa sendiri sesuai apa yang menjadi kebutuhan Anda kepada Allah Ta’ala, jangan dikhususkan membaca do’a tertentu kecuali ada dalilnya yang shahih tentang hal tersebut.

Dapatkan pahala berdakwah dan gratis buku Rahasia Rezeki Berlimpah, klik di sini untuk detailnya