Wirid dan Dzikir Setelah Shalat Fardhu

Dapatkan pahala berdakwah dan gratis buku Rahasia Rezeki Berlimpah, klik di sini untuk detailnya

Bismillahirohmanirohim. sebagai seorang muslim kita sangat dianjurkan untuk melanjutkan salat fardu yang telah kita lakukan dengan membaca doa atau wirid dan dzikir yang berfungsi untuk melengkapi amal ibadah salat yang telah kita lakukan. Jadi setelah sholat jangan langsung pergi meninggalkan tempat salat begitu saja tapi lakukan dulu setelah membaca dzikir dzikir setelah salat.

Ada banyak dzikir yang bisa kita lakukan untuk mengiringi salat bahkan waktunya untuk menyelesaikan pikir ini bisa jadi lebih panjang dari salat itu sendiri jika dibaca dengan penuh khusyuk dan pelan-pelan. ada beberapa dzikir atau wirid yang bisa anda baca setelah sholat yang diajarkan oleh Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam diantaranya sebagai berikut:

Mengucapkan do’a memuji Allah, dan bahwa keselamatan hanya dari-Nya semata:

اللَّهُمَ أَنْتَ السَّلَامُ وَمِنْكَ السَّلَامُ تَبَارَكْتَ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ

Ya Allah, Engkau Mahasejahtera, dan dari-Mu kesejahteraan. Mahaberkah Engkau, wahai Rabb pemilik keagungan dan kemuliaan.” (Sahih; H.R. Muslim, no. 591) 

Referensi: KonsultasiSyariah

Yang pertama setelah salam dari sholat kita membaca istighfar sebanyak 3 kali lalu kita ucapkan doa “allahumma antassalam waminkassalam tabarakta ya dzaljalali Wal Ikram”. Ini adalah lafaz yang disebutkan di dalam hadis dan hendaknya jangan ditambah tambahin dengan lafaz yang tidak ada dasarnya baik dari koran ataupun hadis yang sahih

Setelahnya kita bisa tambahkan do’a tahlil (ucapan Laa ilaaha illallah) yang lengkap, sebagaimana disebutkan dalam hadits:

لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ اللَّهُمَّ لَا مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ وَلَا مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ وَلَا يَنْفَعُ ذَا الْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ

Tidak ada sembahan yang berhak disembah melainkan Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya segala kerajaan dan pujian. Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Ya Allah, tidak ada yang mampu mencegah sesuatu yang telah Engkau berikan dan tidak ada yang mampu memberi sesuatu yang Engkau cegah. Tidak bermanfaat kekayaan dan kemuliaan itu bagi pemiliknya untuk (menebus) siksaan-Mu.” (Sahih; H.R. Bukhari, no. 6862; Muslim, no. 593; An-Nasa’i, no. 1341)

Referensi: KonsultasiSyariah

Selama kita melaksanakan salat kita tentunya sudah mengucapkan ucapan tahlil Lailahaillallah akan tetapi tetap disunahkan untuk membaca ucapan Laa Ilaha Illallah dengan ucapan yang bahkan lebih lengkap seperti di atas ini untuk menegaskan bahwa di dalam salat dan bahkan setelah salat pun kita tetap menjadikan ibadah yang kita lakukan hanya untuk Allah Semata.

Atau bisa juga memakai versi lain yakni sebagai berikut:

لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ. لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ، وَلاَ نَعْبُدُ إِلاَّ إِيَّاهُ، لَهُ النِّعْمَةُ وَلَهُ الْفَضْلُ وَلَهُ الثَّنَاءُ الْحَسَنُ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُوْنَ

Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah. Lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qodiir.

Laa hawla wa laa quwwata illa billah. Laa ilaha illallah wa laa na’budu illa iyyaah. Lahun ni’mah wa lahul fadhlu wa lahuts tsanaaul hasan.

Laa ilaha illallah mukhlishiina lahud diin wa law karihal kaafiruun.

“Tiada Rabb (yang berhak disembah) kecuali Allah, Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan pujaan. Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Tidak ada daya dan kekuatan kecuali (dengan pertolongan) Allah. Tiada Rabb (yang hak disembah) kecuali Allah. Kami tidak menyembah kecuali kepada-Nya. Bagi-Nya nikmat, anugerah dan pujaan yang baik. Tiada Rabb (yang hak disembah) kecuali Allah, dengan memurnikan ibadah kepadaNya, sekalipun orang-orang kafir sama benci.”

Referensi: Rumaysho

Setelahnya kita disunahkan juga untuk membaca dzikir yang sudah di ketahui bersama umum di tengah masyarakat yaitu Subhanallah alhamdulillah Allahu Akbar. Masing-masingnya dibaca 33 kali lalu setelahnya diakhiri ucapan tahlil yang panjang:

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam :

مَنْ سَبَّحَ اللهَ ِفِيْ دُبُرِ كُلِّ صَلاَةٍ ثَلاَثًا وَثَلاَثِيْنَ، وَحَمَّدَ اللهَ ثَلاَثًا وَثَلاَثِيْنَ، وَكَبَّرَ اللهَ ثَلاَثًا وَثَلاَثِيْنَ، فَتِلْكَ تِسْعَةُ وَتِسْعُوْنَ، وَقَالَ: تَمَامُ الْمِائَةِ: “لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ ْالْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلـى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ،” غُفِرَتْ خَطَايَاهُ وَإِنْ كَانَتْ مِثْلُ زُبَدِ الْبَحْرِ.

“Barangsiapa bertasbih kepada Allah tigapuluh tiga kali pada akhir setiap shalat, bertahmid kepada Allah tigapuluh tiga kali, dan bertakbir kepada Allah tigapuluh tiga kali, hingga semua itu mencapai sembilan puluh sembilan. Kemudian menyempurnakan seratus dengan membaca: “Tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan haq selain Allah. Tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nyalah segala kerajaan dan bagi-Nya segala pujian. Dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu.” Maka di-ampunilah dosa-dosanya meskipun sebanyak buih di lautan.”Shahih: [Mukhtashar Shahiih Muslim (no. 314) dan Shahiih Muslim (I/418/597)]”

Sumber: Almanhaj

Tidak cukup berhenti di situ saja, kita juga disunnahkan untuk membaca ayat kursi setelah shalat. Orang yang rutin membaca ayat kursi setelah shalat insyaaAllah dia akan masuk ke dalam syurga dengan selamat sentausa. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadits dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam:

Dari Abu Umamah Radhiyallahu anhu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ قَرَأَ آيَةَ الْكُرْسِـيِّ دُبُرَ كُلِّ صَلاَةٍ مَكْتُوْبَةٍ لَمْ يَمْنَعْهُ مِنْ دُخُوْلِ الْجَنَّةِ إِلاَّ أَنْ يَمُوْتَ.

“Barangsiapa membaca ayat Kursi pada akhir tiap shalat wajib, maka tidak ada yang menghalanginya masuk Surga kecuali mati.” Shahiih al-Jaami’ush Shaghiir (no. 6464)

Sumber: Almanhaj

Terakhir untuk melengkapi dzikir bada sholat yang kita lakukan kita bisa juga menambahkan doa dan wirid di atas dengan ditutup oleh surat al-ikhlas, al-falaq dan an-naas (kedua Surat Terakhir ini biasa disebut sebagai surat Al mu’awwidzatain). Apakah ada dalilnya? Ada. Dalilnya sebagai berikut,

Uqbah bin Amir radhiallahu ‘anhu berkata,

أَمَرَنِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ أَقْرَأَ بِالْمُعَوِّذَاتِ دُبُرَ كُلِّ صَلَاةٍ

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkanku agar membaca surat Al-Mu’awwidzat (Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas) setiap selesai menunaikan shalat.” (Sahih; H.R. Abu Daud, no. 1523; Shahih Sunan Abi Daud, no. 1348)

Referensi: Konsultasi Syariah, IslamWeb

Demikian di antara beberapa dzikir dan doa yang bisa anda baca setelah salat fardu tentunya ini bukan batasan bahwa anda hanya boleh membaca doa dan dzikir di atas saja. Boleh Jika anda ingin membaca dzikir atau doa lainnya setelah salat fardu akan tetapi tidak dirutinkan dan tidak ditentukan jumlah atau bilangannya dan teksnya, agar tidak terjatuh ke dalam perbuatan Bid’ah atau mengada-ngadakan suatu hal baru dalam urusan agama.

Dapatkan pahala berdakwah dan gratis buku Rahasia Rezeki Berlimpah, klik di sini untuk detailnya