Doa Setelah Shalat Hajat: Arab, Latin, Terjemah
Dapatkan pahala berdakwah dan gratis buku Rahasia Rezeki Berlimpah, klik di sini untuk detailnya
Shalat hajat adalah salah satu jenis shalat sunnah yang diperselisihkan oleh para ulama tentang bagaimana status hukumnya. Ada sebagian yang mengatakan bahwa hukumnya adalah sunnah, yang berpendapat tidak disunnahkan.
Di antara yang berpendapat mensunnahkan dari kalangan ulama kontemporer adalah Syaikh Prof. Dr. Khalid al-Mushlih di dalam salah satu ceramah beliau, beliau adalah menantu dari ulama besar Saudi Arabia yakni Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin. Ini juga pendapat dari Syaikh Masyhur Hasan Salman dan Syaikh Salim bin ‘Ied al-Hilali, seperti dijelaskan pada website konsultasisyariah, keduanya merupakan murid dari ulama hadits besar abad ini yakni Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albani.
Ada pula ulama yg tidak mensunnahkan do’a dan shalat hajat dari kalangan kontemporer seperti Lajnah Daaimah Saudi Arabia dengan ketua Syaikh Abdul Aziz bin Baaz, juga syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, demikian keterangan yang kami dapat dari website Kaahil.
Adapun kami, kami menghargai apapun pilihan Anda.
Do’a Shalat Hajat
Nah, bagi Anda yang mengambil pendapat untuk mengerjakan shalat hajat, berikut ada do’a shalat hajat yang bisa Anda pergunakan yang didasari dari hadits yang shahih:
اَلَّلهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ وَأَتَوَجَّهُ إِلَيْكَ بِنَبِيِّكَ نَبِيِّ الرَّحْمَةِ، إِنِّيْ أَتَوَجَّهُ بِكَ إِلَى رَبِّيْ فِيْ حَاجَتِيْ هَذِهِ لِتَقْضَى لِيْ اَللَّهُمَّ فَشَفَعْهُ فِيْ
ALLAHUMMA INNII AS-ALUKA ATAWAJJAHU ILAIKA BI NABIYYIKA NABIYYIR-RAHMAH, INNII ATAWAJJAHU BIKA ILAA RABBII, FII HAAJATII HAADZIHI, LI TUQDHA LII, ALLAHUMMA FA SYAFA’AHU LII
“Ya Allah, aku memohon kepada-Mu dan menghadap kepada-Mu dengan Nabi-Mu, Nabi rahmat. Sesungguhnya, saya menghadap denganmu kepada Rabbku agar terpenuhi hajatku. Ya Allah, berilah syafaat kepadanya untukku.” Dia berkata, “Lelaki itu kemudian mengerjakan (saran Nabi) lantas dia menjadi sembuh.”
Sumber: konsultasisyariah, Shahih. Diriwayatkan Ahmad dalam Musnad-nya, 4:138, Tirmidzi:3578, Ibnu Majah:1384, Ibnu Khuzaimah dalam Shahih-nya:1219, Ath-Thabrani dalam Al-Mu’jamul Kabir, 3:2, dan Al-Hakim dalam Al-Mustadrak:1221.
Tirmidzi berkata, “Hadits ini hasan shahih gharib.” Abu Ishaq berkata, “Hadits ini shahih.” Al-Hakim berkata, “Sanadnya shahih,” dan hal ini disetujui oleh Adz-Dzahabi. Syekh Al-Albani juga menilai bahwa hadits ini shahih, dalam buku beliau At-Tawassul, hlm. 75–76.
Makna Do’a Shalat Hajat
Do’a shalat hajat ini sangatlah baik. Pertama, dalam hadits disebutkan bahwa ada seseorang yang mengadukan masalah penyakitnya. Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkannya untuk shalat dua raka’at lalu berdo’a sebagaimana do’a di atas, dan Allah sembuhkan penyakitnya.
Secara makna, do’a ini mengandung penggantungan harapan kepada Allah ta’ala, agar terpenuhi hajat kebutuhan hidupnya di dunia seseorang perlu dan hanya boleh mengadu dan berdo’a kepada Allah Ta’ala semata. Maka orang ini pun melakukannya dan kemudian Allah takdirkan agar sembuh dirinya.
Dapatkan pahala berdakwah dan gratis buku Rahasia Rezeki Berlimpah, klik di sini untuk detailnya