Bacaan Niat Mandi Wajib dan Mandi Junub: Arab, Latin, Terjemah
Dapatkan pahala berdakwah dan gratis buku Rahasia Rezeki Berlimpah, klik di sini untuk detailnya
Pada artikel yang sebelumnya kami telah membahas tentang bagaimana bacaan niat untuk mandi jum’at. Kami jelaskan textnya, maknanya, sekaligus bagaimana kritik ilmiah untuk bacaan niat tersebut. Kali ini, kami membahas tentang bacaan niat mandi wajib, atau biasa disebut juga niat mandi junub.
Mandi wajib, atau mandi junub, biasanya dikarenakan hadats besar, seperti: haid, nifas, atau junub itu sendiri. Hal ini pasti akan pernah dialami oleh seorang muslim, setidaknya mereka yang telah aktif berumah tangga membangun keluarga sakinah. Dalam prakteknya di masyarakat, kita sering diajarkan untuk membaca niat mandi wajib dulu sebelum melakukan mandi, alasannya agar mandi kita menjadi sah atau lebih afdhal.
Berikut text dari niat mandi wajib, arab latin dan terjemahnya yang dimaksud:
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَكْبَرِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى
NAWAITUL GHUSLA LIRAF’IL HADATSIL AKBARI FARDHAN LILLAAHI TA’AALAA.
“Aku berniat mandi besar untuk menghilangkan hadats besar fardhu karena Allah Taala.”
Demikian lafadznya, singkat dan padat serta mudah dihafal.
Kandungan dan Kritik Atas Niat Mandi Wajib
Secara makna, niat di atas sangat baik sekali. Kalimat yang diucapkan menegaskan bahwa kita benar-benar berkeinginan untuk melaksanakan ibadah mandi, yang merupakan kewajiban bagi setiap muslim pada kondisi tertentu, dan sunnah pada kondisi lainnya. Ini adalah hal yg baik. Dijelaskan juga bahwa yang ingin kita hilangkan melalui ibadah mandi ini adalah hadats besar.
Lalu, di akhir text niat yang dimaksud, diucapkan juga bahwa kita meniatkan hanya untuk menggapai ridho Allah Ta’ala, bukan yg lain. Ini pun hal yg sangat baik, dan merupakan intisari tauhid, yakni beribadah hanya untuk Allah. Maka, dari segi makna niat ini sangat baik sekali.
Akan tetapi dari sisi fiqih ada masalah dengan penekanan untuk mengucapkan niat sebelum mandi. Alasannya adalah karena mengucapkan niat mandi tidaklah dicontohkan oleh Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam– dan juga tidak dicontohkan oleh para sahabat beliau –radhiyallahu ‘anhum ajma’in–, maka kami khawatir pengucapan niat ini ini termasuk mengada-ngada dalam urusan agama (bid’ah). Maka demikian, kami tidak menyarankan Anda untuk mengucapkan niat tersebut di atas. Niat cukup di dalam hati, cukup dengan memiliki keinginan, maka itu telah disebut sebagai berniat, tidak perlu diucapkan. Allahu a’lam.
Dapatkan pahala berdakwah dan gratis buku Rahasia Rezeki Berlimpah, klik di sini untuk detailnya