Bacaan Lafadz Niat Shalat Tahajjud: Arab, Latin, Terjemah

Dapatkan pahala berdakwah dan gratis buku Rahasia Rezeki Berlimpah, klik di sini untuk detailnya

Salah satu ibadah yang sangat dicintai oleh Nabi shalllallahu ‘alaihi wa sallam adalah shalat. Shalat lima waktu tentunya menjadi yang paling dicintai karena paling besar pahalanya. Adapun setelah itu, tahajjud adalah shalat sunnah yang termasuk paling Nabi cintai dan Nabi tekankan untuk dilaksanakan oleh ummatnya. Bagaimana dengan Anda, apakah sudah rutin melakukan shalat tahajjud?

Di Indonesia sendiri, shalat tahajjud pun dicintai dan dilakukan oleh banyak ummat Islam. Dan di Indonesia untuk masalah shalat tahajjud, sering diajarkan bahwa kita perlu untuk melafadzkan niat sebelumnya, dengan text sebagai berikut:

اُصَلِّى سُنَّةً التَّهَجُّدِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى

USHALLII SUNNATAN TAHAJJUDI RAK’ATAINI MUSTAQBILAL QIBLATI LILLAAHI TA’AALAA.

Aku niat shalat sunat tahajud 2 rakaat, menghadap kiblat, karena Allah Ta’ala

Demikian lafadz bacaan niat shalat tahajjud dalam bahasa arab, latin dan terjemah

Makna dan Kritik Bacaan Lafadz Niat Shalat Tahajjud

Mari kita bahas lebih jauh tentang lafadz niat di atas. Pertama, kita bahas dari sisi makna. Dari sisi makna tidak ada yang bermasalah dengan lafadz text shalat tahajjud tersebut. Maknanya sangat indah dan sejalan dengan tauhid. Pertama, kita menegaskan bahwa kita berniat shalat dua rakaat, ini adalah sebuah ibadah yang mulia. Selanjutnya kita nyatakan bahwa kita menghadap ke kiblat, ini sudah sesuai sunnah. Berikutnya kita tegaskan bahwa niat kita 100% murni hanya untuk Allah ta’ala, ini adalah niat yang ikhlas dan sesuai dengan ajaran Islam. Maka dari segi makna insyaaAllah lafadz niat ini bagus sekali.

Akan tetapi jika ditilik dari sisi fiqih, ada permasalah mendasar dari pengucapan lafadz niat di atas. Yakni, pengucapan niat shalat tahajjud seperti di atas tidak pernah dicontohkan oleh Rasul dan para sahabat. Di sini membuat praktek di atas menjadi rentan terhadap pelanggaran terhadap hadits-hadits Nabi yang berisi larangan untuk berbuat bid’ah (hal baru dalam agama). Karenanya, kami sarankan untuk tidak perlu membaca niat tahajjud sebelum menjalankan shalat malam / qiyamul lain, insyaaAllah shalatnya tetap sah dan lebih sesuai sunnah.

Dapatkan pahala berdakwah dan gratis buku Rahasia Rezeki Berlimpah, klik di sini untuk detailnya