Doa Ketika Turun Hujan dan Saat Hujan Berhenti: Arab, Latin, Terjemah

Dapatkan pahala berdakwah dan gratis buku Rahasia Rezeki Berlimpah, klik di sini untuk detailnya

Salah satu saat yang menurut banyak orang sangat romantis adalah saat hujan. Ketika hujan banyak orang perasaannya berubah menjadi syahdu, sedih, sendu. Walau ada juga yang menjadi kesal karena kehujanan atau pekerjaannya terganggu. Akan tetapi kita adalah seorang muslim, apa pun perasaan kita saat hujan, kita tetap harus akui dan bersyukur atas datangnya hujan, karena ketika hujan merupakaan waktu di mana do’a-do’a terkabul, waktu di mana rahmat dari Allah turun.

Dalam Islam juga terdapat tuntunan untuk melakukan do’a kepada Allah di saat hujan, karena saat hujan merupakan waktu terkabulnya do’a. Do’a yang diucapkan saat hujan bisa apa saja sesuai keinginan dan kebutuhan kita. Perbanyak do’a di saat ini, perbanyak lagi, perbanyak lagi.

Akan tetapi terdapat suatu do’a khusus yang bisa kita baca saat hujan sedang turun, yakni:

اللَّهُمَّ صَيِّباً نَافِعاً

ALLAHUMMA SHAYYIBAN NAAFI’AN

Ya Allah turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat

Sumber: rumaysho, HR. Bukhari no. 1032, Ahmad no. 24190, dan An Nasai no. 1523

Adapun setelah hujan selesai turun, do’a yang bisa kita baca adalah:

مُطِرْنَا بِفَضْلِ اللهِ وَرَحْمَتِهِ

MUTHIRNA BI FADHLILLAAHI WA RAHMATIH

“Kita diberi hujan karena karunia dan rahmat Allah.”

Sumber: salamdakwah, HR. Bukhari: 1/205, Muslim: 1/83

Penjelasan Do’a

Do’a-do’a terkait hujan di atas sangat ringkas dan sangat bermanfaat.

Yang pertama, do’a saat hujan turun, dibaca ketika hujan masih berlangsung. Kita memohon agar hujan yang turun adalah yang bermanfaat, menjadi minuman yg menyegarkan dan menumbuhkan kehidupan, bukan hujan yang membaca bencana banjir dan longsor yang merugikan. Karena pada faktanya hujan tidak selalu menjadi sumber kehidupan, kadang hujan jadi pembunuh kehidupan, maka do’a ini insyaaAllah bisa melindungi dari hal buruk tersebut.

Yang kedua, saat hujan selesai turun, kita pun bersyukur pada Allah Ta’ala dengan mengakui bahwa nikmat turunnya hujan adalah semata-mata dari karunianya, bukan karena angin, bukan karena bulan, bintang, batu tertentu, atau yang selainnya.

Dapatkan pahala berdakwah dan gratis buku Rahasia Rezeki Berlimpah, klik di sini untuk detailnya